Praktik Wacana Dalam Film Sang Kiai Menunjukkan Relasi Kekuasaan, Ideologi, dan Nilai Sosial-Budaya, Ditinjau Melalui Pendekatan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
Kata Kunci:
Analisis Wacana Kritis, Norman Fairclough, Film Sang Kiai, Relasi Kekuasaan, Ideologi, Nilai Sosial-BudayaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik wacana dalam film Sang Kiai karya Rako Prijanto yang merepresentasikan relasi kekuasaan, ideologi, dan nilai sosial-budaya masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap film, transkripsi dialog, dan analisis narasi visual. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis (AWK) model Norman Fairclough yang menekankan tiga dimensi analisis, yakni teks, praktik wacana, dan praktik sosial. Melalui pendekatan ini, penelitian mengkaji bagaimana bahasa, narasi, dan simbol visual dalam film tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga alat untuk membangun atau menggugat kekuasaan dan menyampaikan ideologi tertentu. Data berupa dialog tokoh, adegan visual, serta konteks sosial film dianalisis secara kualitatif dengan fokus pada representasi wacana perlawanan, spiritualitas, dan nasionalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Sang Kiai menyajikan praktik wacana yang mengandung resistensi terhadap dominasi kolonial, serta menyisipkan ideologi kebangsaan dan nilai-nilai sosial budaya khas pesantren, seperti religiusitas, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan. Dengan demikian, film ini tidak hanya berperan sebagai rekonstruksi sejarah, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter dan refleksi ideologis bangsa.
Unduhan
Referensi
Damayanti, I. (2025). “Representasi Ideologi dan Kekuasaan dalam Film Gadis Kretek: Model Norman Fairclough.” Jurnal Kajian Wacana dan Budaya, 12(1), 45–62.
Eriyanto. (2012). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman.
Fairclough, N. (2001). Language and Power (2nd ed.). London: Routledge.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemendiknas.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi IV). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rako Prijanto (Sutradara). (2013). Sang Kiai [Film]. Jakarta: Multivision Plus Pictures.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
van Dijk, T. A. (1997). Discourse as Social Interaction. London: Sage Publications.
Wahid, A. (2015). “Pesantren dan Pendidikan Karakter: Telaah atas Nilai-nilai dalam Film Sang Kiai.” Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 23–39.
Yulianti, R. (2020). “Film sebagai Media Representasi Sosial: Studi Semiotika Film Indonesia Bertema Nasionalisme.” Jurnal Komunikasi, 15(2), 87–102.
Zuhdi, M. (2014). “Peran Ulama dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia: Studi Film Sang Kiai.” Jurnal Sejarah dan Budaya Islam, 7(2), 133–145.