Faktor Pendukung dan Penghambat Kesiapan Kerja di Industri Fashion bagi Siswa Tata Busana SMK Negeri 3 Kota Kediri
Kata Kunci:
Kesiapan Kerja, Faktor Pendukung, Faktor Penghambat, Industri FashionAbstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor pendukung dan penghambat kesiapan kerja siswa Tata Busana SMK Negeri 3 Kota Kediri di industri fashion. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan dokumentasi, melibatkan 59 siswa kelas XII sebagai sampel. Validitas dan reliabilitas instrumen diuji menggunakan SPSS versi 22.0, sedangkan analisis data dilakukan dengan regresi sederhana untuk menilai pengaruh faktor pendukung dan penghambat terhadap kesiapan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal, seperti motivasi, keterampilan teknis, disiplin, dan kepercayaan diri, serta faktor eksternal, termasuk dukungan keluarga, kualitas pengajaran, fasilitas praktik, dan pengalaman kerja lapangan, berperan signifikan dalam meningkatkan kesiapan kerja. Sebaliknya, kurangnya dukungan moral, finansial, dan komunikasi dari keluarga menjadi penghambat utama. Analisis regresi mengungkapkan pengaruh positif dan signifikan faktor pendukung dan penghambat terhadap kesiapan kerja, dengan koefisien 0,540 (p < 0,05). Penelitian merekomendasikan kolaborasi sekolah, keluarga, dan siswa, serta pelatihan tambahan untuk meningkatkan kesiapan kerja.
Unduhan
Referensi
Alifa, N. (2020). Pengaruh hasil belajar praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Keluarga: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 6(1), 8–15. https://doi.org/10.30738/keluarga.v6i1.5902.g3242
Anwar. (2004). Pendidikan kecakapan hidup (Life Skills Education): Konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2016). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2024). Keadaan ketenagakerjaan Indonesia Februari 2024. Jakarta: BPS.
Emir. (2013). Pelatihan keterampilan dan penerapan lapangan bagi kesiapan kerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ghozali, I. (2017). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23 (8th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Indraputri, A., Siswandari, & Zoraifi, R. (2020). Faktor-Faktor yang memengaruhi kesiapan kerja siswa program keahlian akuntansi SMK. Tata Arta: Jurnal Pendidikan Akuntansi, 6(1), 54–63.
Makki, B. I., Salleh, R., Memon, M. A., & Harun, H. (2015). The relationship between work readiness skills, career self-efficacy and career exploration among engineering graduates: A proposed framework. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, 10(9), 1007–1011. https://doi.org/10.19026/rjaset.10.1867
Muspawi, M., & Lestari, A. (2020). Membangun kesiapan kerja calon tenaga kerja. Jurnal Literasiologi, 4(1), 115–116. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v4i1.138
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Nunung, A. (2019). Faktor penghambat kesiapan kerja siswa Tata Busana SMKN 1 Pengasih. Yogyakarta: Deepublish.
Pratama, Y. (2018). Hubungan praktek kerja industri dengan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Cibinong kelas XII kompetensi keahlian teknik gambar bangunan (Skripsi, Universitas Negeri Jakarta). Universitas Negeri Jakarta.
Priyatno, D. (2014). Mandiri belajar analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Riani, N. W. (2020). Faktor eksternal kesiapan kerja terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII. Jurnal Kel., 6(1), 25–34.
Salamah. (2016). Kesiapan kerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Situmorang, M. (2019). Metode penelitian kuantitatif: Teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukesi, C. B. (2019). Hubungan minat prestasi praktik kerja lapangan dengan minat berwirausaha siswa kelas XII Jasa Boga SMK. Keluarga: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 5(2), 350. https://doi.org/10.30738/keluarga.v5i2.5163
Wibowo, N. (2016). Upaya memperkecil kesenjangan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dengan tuntutan dunia industri. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 23(1), 45–59. https://doi.org/10.21831/jptk.v23i1.9354