Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Studi Kasus Proyek PT. Aroma Footwear Indonesia 3

Penulis

  • Okta Puspa Widiyanti Universitas Kahuripan Kediri
  • Inge Anggitasari Universitas Kahuripan Kediri
  • Olvi Pamadya Utaya Kusuma Universitas Kahuripan Kediri
  • Susilowati Universitas Kahuripan Kediri

Kata Kunci:

SMKK, Keselamatan Kerja, Proyek Konstruksi, PT. Aroma Footwear

Abstrak

Industri konstruksi merupakan sektor dengan tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi, sehingga penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) menjadi aspek penting untuk menjamin keselamatan pekerja dan keberlanjutan proyek. Meskipun telah diatur dalam Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, implementasi SMKK pada proyek swasta sering kali belum optimal akibat rendahnya kesadaran pekerja, lemahnya pengawasan, serta kurangnya pelatihan keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan SMKK pada proyek pembangunan PT. Aroma Footwear Indonesia 3 di Kabupaten Tegal, dengan fokus pada elemen perencanaan keselamatan, penggunaan alat pelindung diri (APD), pelatihan tenaga kerja, pengawasan lapangan, dan dokumentasi keselamatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, observasi lapangan, dan dokumentasi proyek. Sebanyak 33 responden yang terdiri dari pekerja, mandor, dan manajer proyek dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat penerapan SMKK pada proyek ini berada pada kategori baik dengan persentase rata-rata sebesar 78,5%. Aspek yang paling menonjol adalah kepatuhan penggunaan APD dan pelaksanaan pelatihan keselamatan kerja, sedangkan aspek yang masih perlu ditingkatkan adalah dokumentasi dan evaluasi keselamatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan penerapan SMKK sangat dipengaruhi oleh komitmen manajemen dan budaya keselamatan di lingkungan kerja, sehingga penguatan pengawasan serta pelatihan berkelanjutan perlu menjadi prioritas untuk meningkatkan efektivitas sistem keselamatan konstruksi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A. S. FX Laksana, “Kecelakaan Kerja Makin Marak dalam Lima Tahun Terakhir,” 2023. [Online]. Available: https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/28681/Kecelakaan-Kerja-Makin-Marak-dalam-Lima-Tahun-Terakhir

Kementerian PUPR, “PermenPUPR No.10,” pp. 1–38, 2021.

C. M. Hillirikirja, M. Mahmuddin, N. Nurisra, and K. P. Tami Saiful, “Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Pada Proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Blangpidie,” J. Civ. Eng. Student, vol. 5, no. 3, pp. 253–259, 2023, doi: 10.24815/journalces.v5i3.23238.

B. Prasetyo and F. Lestari, “The effectiveness of the implementation of a construction safety management system for the maturity safety culture in construction SOES,” Ris. Inf. Kesehat., vol. 12, no. 1, p. 108, 2023, doi: 10.30644/rik.v12i1.724.

D. Cooper, Navigating the safety culture construct: a review of the evidence, no. July. 2016.

J. I. Kesehatan, “Barongko Barongko,” vol. 3, no. 3, pp. 473–497, 2025.

Alliance, The Core Body of Knowledge for Generalist OHS Professionals - Models Causation: Safety. 2012. [Online]. Available: http://www.ohsbok.org.au/wp-content/uploads/2013/12/32-Models-of-causation-Safety.pdf

P. N. . T. 2008, “PERATURAN DAERAH NO.5 TAHUN 2008,” Peratur. Drh. NOMOR 5 TAHUN 2008, vol. 49, pp. 69–73, 2008.

Diterbitkan

2025-11-18

Cara Mengutip

Okta Puspa Widiyanti, Inge Anggitasari, Olvi Pamadya Utaya Kusuma, & Susilowati. (2025). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Studi Kasus Proyek PT. Aroma Footwear Indonesia 3. JIMU:Jurnal Ilmiah Multidisipliner, 4(01), 1632–1641. Diambil dari https://ojs.smkmerahputih.com/index.php/jimu/article/view/1592