Peranan Komunikasi Keluarga dalam Memperkuat Kesehatan Mental Remaja di Kelurahan Lawangirung

Penulis

  • Aurelio Tumiwa Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci:

Komunikasi Keluarga, Kesehatan Mental, Remaja

Abstrak

Masa remaja adalah periode kritis untuk timbulnya perilaku tidak sehat Perilaku-perilaku ini terkait dengan peningkatan masalah dan kematian, yang keduanya menimbulkan risiko kesehatan yang serius seperti munculnya gejala gangguan mental. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan satu arah antara peneliti dengan responden secara tatap muka. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dengan jumlah responden yang sedikit, menurut Sugiyono (2013:137). Komunikasi keluarga memainkan peran yang sangat signifikan dalam memperkuat kesehatan mental remaja di Kelurahan Lawangirung. Temuan dari wawancara ini menyoroti tiga faktor penting dalam konteks komunikasi keluarga yang berkontribusi pada kesehatan mental remaja, Kesimpulannya, komunikasi keluarga yang efektif memainkan peran penting dalam memperkuat kesehatan mental remaja di Kelurahan Lawangirung. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kualitas komunikasi keluarga dan kesehatan mental remaja. Dalam membangun komunikasi yang kuat, penting bagi keluarga untuk memperhatikan kedekatan emosional antara anggota keluarga, menghargai individualitas remaja, dan memahami pengaruh lingkungan sosial sekitar.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Betty Pfefferbaum, M.D., J.D., and Carol S. North, M.D., M. P. E. (2020). Mental Health and the Covid-19 Pandemic. New England Journal of Medicine, 383(6), 508–510. https://doi.org/10.1056/nejmp2013466

Chaidirrullah, & Abdullah. (2019). Interpersonal Communication Between Single Parent. 1(2).

Fiorillo, A., & Gorwood, P. (2020). The consequences of the COVID-19 pandemic on mental health and implications for clinical practice.

Fortinash, K., & Worret, P. H. (2011). Psychiatric Mental Health Nursing (5th ed.). ELSEVIER.

Friedman, M., & Marliyan. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. EGC.

Galderisi, S., Heinz, A., Kastrup, M., Beezhold, J., & Sartorius, N. (2015). Toward a new definition of mental health. World Psychiatry, 14(2), 231–233. https://doi.org/10.1002/wps.20231

Hardiyanto, S., & Romadhona, E. S. (2018). Remaja dan Perilaku Menyimpang (Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan). Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 23–32.

Harjani, H. (2017). Komunikasi Islam. PT Kharisma Putra Utama. Iqbal, M., & Rizqulloh, L. (2020). Deteksi Dini Kesehatan Mental Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes Sex Care Community Melalui Metode Self

Jiao, W. Y., Wang, L. N., Liu, J., Fang, S. F., Jiao, F. Y., Pettoello-Mantovani, M., & Somekh, E. (2020). Behavioral and Emotional Disorders in Children during the COVID-19 Epidemic. Journal of Pediatrics, 221, 264-266.e1.https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.03.013

Kartono, D. K. (1990). Psikologi Anak. CV. Manda.

L, S., & Videbeck. (2020). Psychiatric-Mental Health Nursing (8th ed.). Wolster Kluwer.

L. Tubbs, S., & Moss, S. (2008). Human Communication : Prinsip-Prinsip Dasar. Remaja Rosadakarya.

Lunandi. (1994). Komunikasi Mengenai : Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi. Kanisius.

Muhid, A., & Muslimin, M. (2020). Study Literature: Peranan Komunikasi Dalam Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19. Hikmah, 14(2), 185–198

Diterbitkan

2025-11-22

Cara Mengutip

Aurelio Tumiwa. (2025). Peranan Komunikasi Keluarga dalam Memperkuat Kesehatan Mental Remaja di Kelurahan Lawangirung. JIMU:Jurnal Ilmiah Multidisipliner, 4(01), 1774–1782. Diambil dari https://ojs.smkmerahputih.com/index.php/jimu/article/view/1636