Pengembangan Edible Food Wrap Berbasis Rumput Laut (Eucheuma cottonii) sebagai Alternatif Kemasan Ramah Lingkungan
Kata Kunci:
Edible Wrap, Rumput Laut, Biopolimer, Kemasan Ramah Lingkungan, SDGsAbstrak
Produksi plastik global mencapai 460 juta ton per tahun dan sebagian besar hanya digunakan satu kali sebelum dibuang, sehingga berkontribusi pada pencemaran lingkungan dan meningkatnya jumlah mikroplastik di ekosistem. Indonesia sebagai salah satu produsen sampah plastik terbesar menghadapi tantangan serius karena sekitar 56,6 juta ton sampah dihasilkan setiap tahun dan sebagian belum terkelola secara optimal. Rumput laut merupakan sumber daya hayati yang melimpah di Indonesia, dengan produksi lebih dari 10,8 juta ton pada tahun 2024 dan merupakan komoditas ekspor strategis yang mengandung karaginan, alginat, dan agar, yaitu biopolimer alami yang berpotensi digunakan sebagai bahan dasar edible wrap. Penelitian ini bertujuan mengkaji peluang pemanfaatan rumput laut sebagai bahan edible wrap melalui analisis data sekunder yang bersumber dari laporan penelitian, publikasi ilmiah, dan dokumen regulasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa edible wrap berbasis rumput laut memiliki sifat biodegradable, aman dikonsumsi, dapat diperkuat dengan antioksidan atau flavor, serta berpotensi menggantikan plastik sekali pakai pada sektor rumah tangga, retail, dan industri makanan. Implementasi edible wrap dari rumput laut juga sejalan dengan target SDGs khususnya poin 8, 9, 12, 13, 14, dan 15, serta didukung oleh kebijakan pemerintah seperti larangan plastik sekali pakai dan target pengurangan sampah plastik 30% pada tahun 2029. Dengan demikian, edible wrap dari rumput laut merupakan alternatif kemasan masa depan yang inovatif, ramah lingkungan, dan berpotensi memberikan nilai tambah ekonomi bagi industri kelautan Indonesia.
Unduhan
Referensi
Astawan, M., Budi, M., & Supriyadi, B. (2004). Karakteristik fisik dan sensoris produk olahan pangan berbasis rumput laut. Jurnal Teknologi Pangan Indonesia, 3(2), 45–52.
Databoks. (2024). Komposisi sampah rumah tangga di Indonesia tahun 2024. KataData Insight Center. https://databoks.katadata.co.id
Dewi, R. (2012). Potensi sumberdaya rumput laut. Jurnal Harpodon Borneo, 5(2), 125–128.
Dwiyitno. (2011). Serat pangan dari rumput laut sebagai komponen fungsional pangan. Jurnal Sumberdaya Perikanan, 2(1), 21–30.
Erniati, E., Abdillah, A. A., & Halim, R. (2016). Potensi bioaktif rumput laut dalam aplikasi pangan dan kesehatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(1), 27–37.
Food and Agriculture Organization. (2024). Global seaweed market and aquaculture report. FAO Publishing.
Handayani, S., & Aminah, S. (2011). Substitusi rumput laut pada produk bakery sebagai sumber serat pangan. Jurnal Gizi dan Pangan, 6(3), 150–157.
Hendrawati, D. (2016). Peluang pengembangan produk olahan rumput laut di Indonesia. Jurnal Pengolahan Hasil Kelautan, 7(1), 34–41.
Hikmah, N. (2015). Tantangan industri rumput laut Indonesia dalam pengembangan rantai nilai. Jurnal Kelautan, 10(2), 111–119.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2024). Statistik produksi rumput laut nasional 2024: Outlook kelautan dan perikanan. Jakarta: KKP Press.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. KLHK RI.
Khaldun, I. (2017). Analisis ekspor rumput laut Indonesia dan nilai tambah produk olahan. Jurnal Ekonomi Maritim, 4(1), 55–66.
Mandusari, R., & Wibowo, A. (2018). Aplikasi rumput laut sebagai bahan pangan fungsional: Tinjauan literatur. Jurnal Gizi dan Pangan, 13(2), 85–94.
Mori Jr., R., Fien, J., & Horne, R. (2019). Implementing the UN SDGs in universities: Challenges, opportunities, and lessons learned. Sustainability, 12(2). https://doi.org/10.1089/sus.2019.0004
Prita, A. W., Mangkurat, R. S. B., & Mahardika, A. (2021). Potensi rumput laut Indonesia sebagai sumber serat pangan alami: Telaah pustaka. Jurnal Teknologi Pangan dan Kelautan, 4(1), 34–42.
Rehena, L., & Iyakdalam, A. (2019). Formulasi cookies berbasis rumput laut sebagai pangan tinggi serat. Jurnal Pangan Indonesia, 8(1), 57–63.
Rusman, H., Yasmin, A., & Rahmawati, R. (2018). Pengembangan IKM pengolahan rumput laut dalam peningkatan daya saing industri maritim. Jurnal Industri Maritim, 6(2), 44–53.
Sanger, G., Abdullah, M., & Husain, L. (2018). Karakteristik edible film berbasis karaginan dengan penambahan antioksidan alami. Jurnal Teknologi Pangan, 9(1), 21–30.
Sangkia, F., Supriadi, R., & Rauf, R. (2018). Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut pada sentra produksi nasional. Journal of Marine and Fisheries, 12(3), 98–106.
United Nations Environment Programme. (2021). Single-use plastics: A roadmap for sustainability. UNEP Publishing.
Wahyuningtias, N. (2010). Metode organoleptik dalam evaluasi mutu pangan. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 5(2), 14–22.






