Filantropi Tasawuf Berbasis Pengembangan Akal Pikiran dalam Pendidikan
Kata Kunci:
Tasawuf, Akal, PendidikanAbstrak
Untuk menjembatani antara akal dan konektif manusia untuk berdampak pada keseimbangan ialah dengan menterjal berbagai sudut pandang yang seiring waktu berjalan dengan semestinnya. Ialah memulai dengan hal yang mendasar terlebih dahulu, dimana agar mempertajam ilusi akal pikiran dilandasi dengan pembelajaran serta pengajaran yang efektif baik dari sistem pendidikan dan rasa yang baik ataupun ketulusan yang bersungguh-sungguh agar tercapainya suatu kebijaksanaan maupun pemupukan pemikiran serta analisa dirkhusus dalam memvalidasi dimana filantropi itu sendiri akan terealisasikan baik bagi ruhani maupun jasmani yang lebih terarah dan indah untuk kedaulatan akal yang seharusnnya mulai bertransformasi dengan berbagai percikan sumbu kehidupan dimana itu sendiri dihadirkan dengan nuansa kajian ilmu pengetahuan salah satunnya ialah tasawuf dengan berbagai macam ragam kriteria ilmu lainnya.
Unduhan
Referensi
Dr. Muhammad Nur Samad Kamba, Mencintai Allah Secara Merdeka. Tangerang Selatan, 2020, Hlm 109-110.
Haidar bagir, Mengenal Tasawuf Spritualisme Dalam Islam (PT Mizan Publika), Jakarta, 2019, Hlm 76-77.
H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta Timur, 2018. Hlm 34.
Imam Al-junaidi, Ibn Arabi, Mencinta Dunia, Jakarta, 2015, Hlm 14.
John Dewey, Science of education, p. 10. Hlm 33-34.
KH. Muhammad Nur Samad Kamba, Emha Ainun Nadjib, Mencintai Allah Secara Merdeka (Tasawuf Praktis Pejalan Maiyah) . Tangerang Selatan, (2020). Hlm 110-111.
Prof. H. Muzayyin Arifin, M,Ed, Filsafat Pendidikan Islam, (PT Bumi Aksara), Jakarta Timur, Hlm 12.
Qs. As-Syams 7-10
Zed Mustika, Metode Penelitian Pustaka, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2014), Hlm. 2.






