Dari Songket Klasik ke OOTD TikTok: Bagaimana Algoritma Mengubah Arus Busana Melayu Moden

Abstrak

Penelitian ini menganalisis transformasi drastis Busana Melayu di era digital kontemporer, bergeser dari representasi adat yang sakral dan statis menuju tren fast fashion yang didorong oleh algoritma media sosial. Secara historis, busana seperti Baju Kurung dan Songket klasik merefleksikan kesopanan dan status, dengan perubahan yang terjadi secara bertahap. Namun, dengan dominasi platform visual seperti Instagram dan TikTok, Algoritma telah menjadi editor mode baru. Temuan menunjukkan bahwa faktor virality dan kebutuhan akan konten visual yang cepat (OOTD) telah memaksa desain busana Melayu untuk berevolusi: terjadi adopsi siluet global (misalnya, peplum dan puffed sleeves), “demokratisasi” Songket melalui pencetakan motif, dan inovasi styling jilbab yang tiada henti. Meskipun digitalisasi telah mendorong inovasi, meningkatkan ekonomi modest fashion, dan memberikan relevansi global, muncul tantangan signifikan terkait erosi keaslian warisan (seperti Songket tenun) dan perdebatan etika antara kesopanan tradisional versus komersialisasi massal. Kesimpulannya, Busana Melayu Moden kini berada pada titik hibrida, di mana keberlanjutan tradisi sangat bergantung pada kemampuan untuk menyeimbangkan tuntutan virality algoritma dengan pelestarian nilai-nilai budaya dan kualitas material yang mendasar.