Pengembangan Profesionalisme Guru di Era Kurikulum Merdeka
Kata Kunci:
Guru, Profesionalisme, Kurikulum MerdekaAbstrak
Pengembangan profesionalisme guru dalam menghadapi era Kurikulum Merdeka merupakan langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, penggantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang bertujuan dalam mengurangi tekanan pada siswa, orang tua, dan guru, serta memperbaiki mutu pendidikan secara keseluruhan. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk menyesuaikan metode pembelajaran dan penilaian sesuai dengan kebutuhan siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profesionalisme guru. Kualitas guru di Indonesia masih tergolong rendah, yang terlihat dari kompetensi dan kualifikasi yang kurang memadai. Oleh karena itu, pengembangan profesionalisme guru sangat diperlukan dalam mencapai suatu keberhasilan pendidikan nasional. Dalam kurikulum baru ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan menjadi modul ajar yang lebih efisien, sehingga waktu guru tidak terbuang sia-sia dan dapat lebih fokus pada efektivitas pembelajaran.Dengan adanya pelatihan yang tepat, dukungan dari rekan sejawat, dan pemanfaatan teknologi yang efektif, guru diharapkan dapat menghadapi tantangan dalam menciptakan pengalaman belajar yang berkualitas bagi siswa.. Pengembangan profesionalisme guru menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yang pada akhirnya keputusan ini akan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Unduhan
Referensi
Abnisa, A. P. (2024). Pengembangan Profesi Guru dalam Kurikulum Merdeka. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(1), 2787-2793.
Abnisa, A. P. (2020). Konsep Motivasi Pembelajaran. Jurnal Asy-Syukriyyah, 21(02), 124-142.
Abnisa, A. P. (2023). Pengembangan Etos Keguruan dalam Pendidikan Era Milenial. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 4(3), 2942-2948.
Abnisa, A. P., & Zubaidi, Z. (2022). Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Peserta Didik. TARQIYATUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Dan Madrasah Ibtidaiyah, 1(1), 6-16.
Ahmadi, M., Ardianti, S. D., & Pratiwi, I. A. (2021). Nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Sendang Widodari Kabupaten Kudus. Progres Pendidikan, 2(1), 1-6.
Iskandar, J.( 2023) Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka. EduTech Journal,8 (2),77- 89.
Kartika, I., Saepudin, S., Budiantoro, A., & Sukarna, S. (2023). Inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis ICT di Era Industri 4.0. EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies, 3(2), 571-586.
Kemendikbud. (2022). Panduan Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratama, A., & Azis, A. (2023). Implementation of Al-Qur'an Learning Methods at Madrasah Aliyah Al-Masfuriyah. AMIN: International Journal of Islamic Education and Knowledge Integration, 1(2), 71-81.
Rivana, A., Musthofa, M., Zubairi, Z., & Ajizah, S. N. (2023). Kedisiplinan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(2), 2267-2280.
Sarnoto, A. Z., & Abnisa, A. P. (2022). Motivasi Belajar dalam Perspektif Al-Qur’an. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme, 4 (2), Article 2.
Sukarna, N., Lukman, M., & Sari, S. P. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Skrining TB Pada Kontak Serumah di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Medika Cendikia, 2(02), 1-9.
Zubairi, Z., & Abnisa, A. P. (2023). Influence of Learning PAI on Ramadan Fasting Experience of SMPN 176 Students Cengkareng, Jakarta Barat. Didaktika Religia, 11 (1), Article 1.