Peran Teman Sebaya dalam Membangun Komunikasi dan Interaksi Sosial Siswa Tuna Rungu di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta

Penulis

  • Claragista Intan Asriani universitas sebelas maret

Kata Kunci:

Teman Sebaya, Tuna Rungu, Komunikasi

Abstrak

Artikel ini mengkaji peran teman sebaya dalam membangun komunikasi dan interaksi sosial siswa tuna rungu di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta. Prnrlitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara secara langsung terhadap siswa tuna rungu,  teman sebaya, dan guru pendamping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman sebaya memiliki peran yang penting dalam mendukung komunikasi, baik melalui bantuan emosional, akademik, maupun mediator sosial. Siswa tuna rungu menunjukkn resppon positif dalam interaksi mereka, yang menunjukkan dipenuhinya kebutuhan mereka dan pengaruh positif terhadap motivasi belajar. Artikel ini menyimpulkan bahwa kolaborasi antar teman sebaya sangat penting untuk menciptakan lingkungan sosial yang suportif dan komunikatif terhadap siswa berkebutuhan khusus. Temuan ini dapat dijadikan acuan oleh institusi pendidikan lain dalam mengembangkan strategi pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

American Speech-Language-Hearing Association. (n.d.). Hearing Loss.

Asher, S. R., & Coie, J. D. (1990). Peer rejection in childhood. Cambridge University Press.

Ashton, R. (2014). Social inclusion and the deaf child. International Journal of Inclusive Education, 18(3), 217–235.

Baumeister, R. F., & Leary, M. R. (1995). The need to belong: Desire for interpersonal attachments as a fundamental human motivation. Psychological Bulletin, 117(3), 497–529.

Asher, S. R., & Coie, J. D. (1990). Peer rejection in childhood. Cambridge University Press.

Dumas, J. E. (2012). Peer influence in inclusive classrooms: The power of social context. Journal of Emotional and Behavioral Disorders, 20(4), 922.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.

Fitriana, L. N. (2021). Dukungan teman sebaya untuk memahami materi pelajaran pada anak tuna rungu di SLB Negeri Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(2), 135–142.

Handayani, M., & Hidayat, R. (2020). Interaksi sosial siswa tuna rungu jenjang sekolah dasar dan peran teman sebaya. JASSI Anakku, 22(2), 89–98.

Marschark, M. (2007). Raising and educating a deaf child (2nd ed.). Oxford University Press.

Obasi, C., & Muthukrishna, N. (2022). Perspectives of peers as a microsystem for supporting deaf students in inclusive settings. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 21(5), 44–58.

Peters, S. J., & Guardino, C. (2013). Factors associated with social interactions between deaf children and their peers. Journal of Deaf Studies and Deaf Education, 18(4), 305–319.

Roland, L., & Dammeyer, J. (2024). Impact of hearing loss on social participation in children: A systematic review. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 168, 111490.

Santrock, J. W. (2007). Adolescence (11th ed.). McGraw-Hill.

Schultz, B., & Coyle, D. (1998). Social interaction and acceptance of deaf or hard-of-hearing children. Journal of Early Intervention, 19(2), 195–206.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Diterbitkan

2025-06-28

Cara Mengutip

Asriani, C. I. . (2025). Peran Teman Sebaya dalam Membangun Komunikasi dan Interaksi Sosial Siswa Tuna Rungu di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta. JIMU:Jurnal Ilmiah Multidisipliner, 3(02), 724–729. Diambil dari https://ojs.smkmerahputih.com/index.php/jimu/article/view/925