Strategi Guru dalam Menghadapi Tantangan Pembelajaran Anak pada Autisme di SMK Regular

Abstrak

Pendidikan inklusif menuntut kesiapan guru dalam menghadapi dinamika pembelajaran yang kompleks, khususnya dalam menangani peserta didik dengan spektrum autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang diterapkan oleh guru dalam mengelola pembelajaran inklusif di SMK reguler, khususnya pada siswa dengan autisme yang memiliki kecenderungan suasana hati tidak stabil, kesulitan fokus, dan dunia imajinatif yang kuat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap guru-guru kelas reguler yang menangani siswa berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi “wait and follow” menjadi strategi utama yang diterapkan guru. Strategi ini menitikberatkan pada pemberian waktu dan ruang bagi siswa untuk pulih dari kondisi emosi tertentu dan membangun hubungan yang berbasis kepercayaan serta empati. Guru juga menyesuaikan ritme dan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa, seperti menyusun jadwal yang fleksibel, menciptakan lingkungan belajar yang tenang, dan memanfaatkan minat siswa sebagai pintu masuk pembelajaran. Pendekatan relasional dan humanistik terbukti mampu membangun interaksi yang sehat dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar. Kesimpulannya, keberhasilan pembelajaran inklusif sangat bergantung pada sensitivitas dan fleksibilitas guru dalam merespons dinamika emosional dan psikologis siswa. Oleh karena itu, pelatihan guru, kebijakan pendidikan yang adaptif, dan dukungan sistemik sangat diperlukan dalam menunjang efektivitas pendidikan inklusif di Indonesia.