Kajian Bahasa Cinta dalam Studi Marital Communication
DOI:
https://doi.org/10.70294/jimu.v3i03.998Kata Kunci:
Komunikasi, Bahasa Cinta, Marital Communication, Penerimaan, PerbedaanAbstrak
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam berbagai macam disiplin ilmu sosial. Komunikasi dapat menjadi suatu hal yang bisa mempengaruhi segala lini yang ada dalam kehidupan. Dalam perannya menjadi alat dalam berbagai proses kehidupan, tentunya kita harus memiliki ilmu dalam menerapkan segala aspek yang terkait di dalamnya. Salah satunya dengan bagaimana cara kita menafsirkan dan memahami komunikasi sebagai alat penyampai bahasa cinta yang dimiliki oleh manusia kepada manusia lainnya yang memiliki cintanya. Dalam hal ini tentunya banyak sekali hal yang dapat ditemukan guna mendapatkan makna yang sesungguhnya terkait bagaimana pesan cinta tersampaikan melalui hal yang dibalut dengan perbedaan karakter dan cara berbahasanya. Bahasa cinta merupakan bentuk komunikasi afektif yang sering kali menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah hubungan. Meskipun dua individu saling mencintai, perbedaan dalam cara mengekspresikan dan menerima cinta dapat memicu kesalahpahaman, jarak emosional, hingga konflik berkepanjangan. Penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana perbedaan gaya komunikasi dan ekspresi cinta dapat dikelola dan menjadi suatu pemahaman bahwa perbedaan ini bukanlah masalah semata. Namun memang dalam beberapa sisi baik Psikologis dan Agama, perbedaan ini lah yang akhirnya menjadi proses penerimaan dalam lingkup hubungan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode studi pustaka, dengan analisis interpretatif terhadap dinamika komunikasi pasangan suami istri. Fokus utama kajian ini adalah menggambarkan pentingnya kesadaran terhadap perbedaan bahasa cinta serta bagaimana komunikasi yang empatik dan terbuka dapat menjadi jembatan untuk membangun relasi yang sehat dan saling tumbuh. Kajian ini menunjukkan bahwa bahasa cinta bukan sekadar cara menyenangkan pasangan, tetapi juga bentuk kesadaran untuk memahami kebutuhan emosional orang lain. Karena dalam suatu hubungan, yang dimaksudkan dalam jodoh adalah cerminan diri bukan dari cara mereka melakukan komunikasi. Namun dalam beberapa hal yang berkaitan keseimbangan secara spiritual juga moral. Dalam konteks hubungan jangka panjang seperti pernikahan, kemampuan ini menjadi fondasi penting dalam membangun keintiman dan kedekatan emosional yang berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan wawasan tentang komunikasi afektif dalam relasi, serta menjadi bahan refleksi bagi pasangan dalam mengelola dinamika hubungan mereka secara lebih sadar dan penuh empati.
Unduhan
Referensi
Asy-Sya'rawi, M. (2013). Tafsir Asy-Sya'rawi: Makna Cinta dalam Islam. Jakarta: Pustaka Azzam.
Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage. Cambridge University Press
Chapman, G. (1992). The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate. Chicago: Northfield Publishing.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Film Komang. (2025). Disutradarai oleh Naya Anindita. Starvision.
Gottman, J. M., & Silver, N. (1999). The Seven Principles for Making Marriage Work. New York: Three Rivers Press.
Jurnal BLAZE. (2025). Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Komang (2025) oleh Naya Anindita
Jurnal Saksama. (2022). Love language is one of the languages people use to communicate and express their emotions. Kajian Komunikasi Bahasa Cinta: Integrasi Teori dan Analisis Media Kontemporer
Koerner, A., & Fitzpatrick, M. A. (2002). Family Communication Patterns Theory. In W. Gudykunst (Ed.), Handbook of International and Intercultural Communication (2nd ed., pp. 157-172). Sage.
Koerner, A., & Fitzpatrick, M. A. (2006). Communication in intact families. In M. A. Fitzpatrick & A. VanLear (Eds.), The SAGE handbook of relational communication (pp. 379-408). Sage.
Lucy, J. A. (1996). Language and Thought: A Review of the Research.
Lestari, R. R. D., & Darmawanti, I. (2023). The Relationship Between Love Languages and Marital Satisfaction. Character Journal, 5(1), 34–45. Retrieved https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/53465
QS. Al-Baqarah: 187. Al-Qur'an dan Terjemahannya. (Kementerian Agama RI).
QS. An-Nisa: 19. Al-Qur'an dan Terjemahannya. (Kementerian Agama RI).
QS. Ar-Rum: 21. Al-Qur'an dan Terjemahannya. (Kementerian Agama RI).
Ritchie, L. D., & Fitzpatrick, M. A. (1990). Family communication patterns: Measuring intra-personal perceptions of interpersonal relationships. Communication Research, 17(4), 523-544
Rifcha, R., & Darmawanti, I. (2023). The Relationship Between Love Languages and Marital Satisfaction. Character Journal, 5(1), 34–45.
Rifcha, R., & Darmawanti, I. (2023). Hubungan Bahasa Cinta dengan Kepuasan Pernikahan. Jurnal Komunikasi Keluarga, 4(2), 23–30.
Sapir, E. (1949). Selected Writings in Language, Culture and Personality. University of California Press.
TikTok. (Berbagai video dan akun terkait Luna Maya & Maxime Bouttier)
Ting-Toomey, S. (1985). Toward a theory of conflict and culture. In W. B. Gudykunst (Ed.), Intergroup communication (pp. 71-86). Edward Arnold.
Ting-Toomey, S. (1988). Intercultural conflict styles: A face-negotiation theory. In Y. Y. Kim & W. B. Gudykunst (Eds.), Theories in intercultural communication (pp. 213-235). Sage.
Ting-Toomey, S. (2005). The matrix of face-negotiation theory. In W. B. Gudykunst (Ed.), Theorizing about intercultural communication (pp. 71-92). Sage. 14
Whorf, B. L. (1956). Language, Thought, and Reality: Selected Writings of Benjamin Lee Whorf. MIT Press.
When Life Gives You Tangerines. (2025). Drama Korea. Disutradarai oleh Kim Ji-hoon. Seoul: KBS.
YouTube. (Berbagai podcast dan wawancara terkait Luna Maya & Maxime Bouttier).