Distribusi Infeksi "Mycobacterium tuberculosis" Ekstra Paru dengan Diagnosis in-house RT-PCR di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2020 – 2021

Abstrak

Indonesia adalah negara dengan dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia dengan insidensi mencapai 969 ribu kasus di tahun 2022. Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis (Mtb) yang situs infeksi utamanya adalah saluran pernapasan, namun dapat pula menginfeksi organ atau sistem tubuh lainnya yang dikenal sebagai TB ekstra paru (TBEP). Pada studi ini, dilakukan analisis distribusi TBEP positif dengan diagnosis molekuler (in-house real-time polymerase chain reaction (RT-PCR)) di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (LMK FKUI) pada tahun 2020-2021. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan metode studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dari data rekam medis TBEP dengan permintaan pemeriksaan TB secara in-house RT-PCR. Pada tahun 2020 terdapat 108 sampel, 33 di antaranya menunjukkan hasil positif Mtb (30,56%). Sementara di tahun 2021, terdapat 593 sampel, dengan 42 di antaranya positif Mtb (7,08%). Dari 75 sampel TBEP positif, sampel jaringan dan liquor cerebrospinal (LCS) adalah 2 jenis sampel dengan hasil TBEP positif tertinggi berturut-turut pada tahun 2020 dan 2021. Sementara itu, hanya 19 data yang memiliki informasi jenis kelamin dengan persentase perempuan 52,63% dan laki-laki 47,37%, serta hanya 48 data yang memiliki informasi usia pasien tertinggi adalah 72 tahun dan terendah adalah 11 bulan. Terdapat peningkatan jumlah permintaan pemeriksaan TBEP, namun terjadi penurunan persentase TBEP positif di LMK FKUI dari tahun 2020 ke 2021 dengan lokasi infeksi terbanyak yaitu jaringan dan LCS.