Faktor Internal dan Eksternal sebagai Pemicu Gangguan dalam Perkembangan Jiwa Keagamaan Remaja: Antara Krisis, Ketaatan Ekstrem, dan Fanatisme
Kata Kunci:
Jiwa Keagamaan, Remaja, Fanatisme, Faktor Internal dan Eksternal, Ketaatan EkstremAbstrak
Remaja merupakan kelompok usia yang berada dalam fase pencarian identitas dan makna hidup, termasuk dalam hal keberagamaan. Artikel ini membahas bagaimana faktor internal dan eksternal menjadi pemicu gangguan dalam perkembangan jiwa keagamaan remaja, yang sering kali berujung pada apatisme, ketaatan ekstrem, maupun fanatisme. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif berbasis studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa faktor internal seperti krisis identitas, konflik nilai, instabilitas emosi, dan kecenderungan beragama secara emosional sangat berpengaruh dalam membentuk ketidakseimbangan spiritual remaja. Di sisi lain, faktor eksternal seperti keluarga, lingkungan sosial, media digital, dan sistem pendidikan turut memperkuat atau memperlemah proses keberagamaan tersebut. Ketika dua faktor ini saling memperburuk, maka lahirlah bentuk keberagamaan yang sempit, kaku, dan berpotensi menimbulkan radikalisme. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pendidikan agama yang holistik dan kontekstual, yang mampu menjawab kebutuhan psikologis, intelektual, dan spiritual remaja secara seimbang.
Unduhan
Referensi
Ayunira, Lia Martha. 2025. “Analisis Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Jiwa Keagamaan Dan Implikasinya Terhadap Perilaku Individu Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam.” 10:179–87.
Erika Puspita, Sulistyo. 2019. “Hubungan Antara Kepribadian Neuroticism Dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Impulsif Buying Produk Fashion Remaja SMA 2 Surabaya.” Skripsi 1–2.
Fuad, A. Jauhar. 2018. “Gerakan Kultural Dan Pemberdayaan: Sebuah Imun Atas Radikalisasi Di Sanggar Sekar Jagad Di Sukoharjo.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 18(1):1. doi: 10.21154/altahrir.v18i1.1171.
Handayani, W. 2009. “Hubungan Antara Faktor-Faktor Munculnya Konformitas Kelompok Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di SMP PGRI 35 Serpong .” Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hidayah Nur, Huriati. 2016. “Krisis Identitas Diri Pada Remaja ‘Identity Crisis of Adolescences.’” Sulesana Volume 10:49–62.
Iswati, and Kuliyatun. 2019. “Buku Psikologi Agama.” 1–195.
Khobir, Abdul. 2021. Pengantar Dasar-Dasar Psikologi Agama.
Leksono, Sonny, Penelitian Kualitatif, Ilmu Ekonomi, Metodologi Metode, Rajagrafindo Persada, Jakarta Bab, and A. M. Emahami D. Eskriptif. 2013. “Pendekatan Deskriptif.”
Nurhayati, E., and Y. Nurhidayah. 2019. Peranan Pendidikan Multikultural Dalam Menangkal Sikap Dan Perilaku Radikalisme Santeri Di Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka.
Pembina, Yayasan, Universitas Negeri, and S. M. P. Labschool Cibubur. 2024. “Analisis Emosi Pada Periode Pubertas.”
Sagala, Rumadani, Rismayani, Taufiq Nur Azis, Aji Arif Nugroho, Rizki Wahyu Yunian Putra, Fredi Ganda Putra, Muhammad Syazali, Ade Eva Fitri Padma Puspita, Ujud Supardi, and Darmanto M. Pd. 2019. “Pendidikan Spiritual Keagamaan (Dalam Teori Dan Praktik).” Annual Conference on Islamic Education and Social Sains (ACIEDSS 2019) 1(2):91.
Sahid, Alfi Kosbi. 2019. Persepsi Dan Upaya Remaja Dalam Memanfaatkan Media Sosial Sebagai Sumber Informasi.
Saputro, Khamim Zarkasih. 2018. “Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.” Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama 17(1):25. doi: 10.14421/aplikasia.v17i1.1362.
Sari, Fitri Mareta. 2023. “Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Nilai Agama Islam Dalam Menanggulangi Pergaulan Bebas Pada Remaja.” Nucl. Phys. 13(1):104–16.
Tim Penyusun Universitas Al-Azhar dan UNICEF. 2022. “Hak Dan Perlindungan Anak Dalam Islam.” UNICEF Indonesia (Mi):1–298.
Zulkifli, Zulkifli. 2021. Moderasi Beragama: Perspektif Antropologi Sosial Budaya.