Kearifan Lokal melalui Permainan Congklak sebagai Upaya Penguatan Identitas Nasional di SDN 42
Kata Kunci:
Kearifan Lokal, Permainan Tradisional, Congklak, Identitas Nasional, SDN 42 PekanbaruAbstrak
Kearifan lokal merupakan bagian penting dari pembentukan karakter dan identitas bangsa. Namun, perkembangan teknologi dan globalisasi menyebabkan pergeseran nilai pada generasi muda, sehingga permainan tradisional congklak mulai ditinggalkan. Padahal, congklak bukan hanya permainan semata, melainkan sarana edukatif yang mengandung nilai budaya luhur, seperti kejujuran, sportivitas, kerja sama, kesabaran, dan ketelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional congklak kepada siswa SDN 42 Pekanbaru sebagai upaya penguatan identitas nasional dan integrasi bangsa sejak usia dini. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi partisipatif, meliputi penyampaian materi tentang congklak, demonstrasi langsung, sesi praktik permainan, serta sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari para siswa, tidak hanya menikmati proses permainan tetapi juga memahami nilai-nilai moral yang diajarkan. Selain itu, guru-guru di SDN 42 Pekanbaru menyambut baik kegiatan ini sebagai media pembelajaran karakter yang menyenangkan. Pengenalan permainan tradisional congklak terbukti relevan dalam upaya pelestarian budaya lokal sekaligus memperkuat integrasi bangsa di era modern.
Unduhan
Referensi
Sulistyawati, E. (2020). Keefektifan Pendekatan Kontekstual Berbasis Budaya Lokal Ditinjau dari Prestasi, Minat Belajar, dan Apresiasi terhadap Matematika. JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika), 6(1), 27–42. https://doi.org/10.37058/jp3m.v6i1.1421
Wulandari, I.K., Sangadah, S., & Hendrawan, J.H. (2025). Peran Kearifan Lokal Dalam Konteks Sosial dan Pendidikan di Era Globalisasi. COSTING: Journal of Economic, Business and Accounting, 8(1), 112–123.
Izma, T., & Kesuma, V.Y. (2019). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa. Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan, 17(1), 84–94. https://doi.org/10.31851/wahanadidaktika.v17i1.2419
Rohmiyati, A., Suwarni, W., & Yanke, M.H.R.V.P. (2024). Pemberdayaan Generasi Muda sebagai Penggerak Perubahan dalam Rangka Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap Kesenian dan Kebudayaan. Community: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 293–301.
Ginting, Y.M., Desmawanto, R. (2022). Bakar Tongkang: Manajemen Pengetahuan Pariwisata Budaya Berkelanjutan Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi. Pekanbaru: Yayasan Citra Unggul Demokrasi Indonesia.
Sitanggang, H., et al. (2023). Peranan Adat Melayu dalam Membangun Identitas Budaya. Seminar Nasional Humaniora P, 3, 16–25. https://www.conference.unja.ac.id/SNH
Oktaviana, S., et al. (2025). Menanamkan Nilai Kearifan Lokal Riau Sejak Dini Pada Siswa di SMPN 7 Tambang Melalui Sosialisasi dan Pendidikan Kewarganegaraan. Indonesian Journal of Education, 10(1), 1–7. https://jurnalpustakacendekia.com/index.php/IJE
Savira, A., et al. (2024). Pandangan Terhadap Keragaman Budaya Indonesia di Negara Lain. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(6), 380–385. https://doi.org/10.62017/merdeka
Kemendikbud. (2020). Profil Pelajar Pancasila: Dimensi, Elemen, dan Deskripsi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses dari: https://pusatinovasi.kemdikbud.go.id